Oleh:
UNTUNG, S.Pd
GURU KELAS 3 MIN 1 PURWOREJO
Membaca merupakan kebiasaan yang tak disadari dimanapun kita berada. Bacaan yang dimaksud adalah bacaan ataupun tulisan-tulisan di sembarang tempat. Tulisan tersebut bisa tertulis di dinding sepanjang jalan, bak truk, selebaran yang ditempelkan di tiang listrik dan lain-lain. Namun demikian tidak semua orang suka membaca. Demikian juga dengan peserta didik, ada yang suka dan tidak. Di kelas rendah peserta didik diajari cara mengeja huruf, cara merangkai huruf demi huruf membentuk kata. Kemudian kata demi kata dirangkai menjadi kalimat. Semua itu butuh proses dan kesabaran untuk mencapai hasil yang diharapkan. Pada kelas 3 peserta didik diharapkan sudah dapat membaca meskipun belum lancar. Di sini perlunya ada pojok baca untuk menciptakan budaya gemar membaca. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:83) Membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis.
Pojok baca adalah tempat buku bacaan yang diletakkan di pojok ruangan kelas. Penempatan buku bacaan di pojok kelas disengaja dengan tujuan mudah dijangkau. Bila buku bacaan mudah dijangkau peserta didik, mereka akan lebih mudah mengambilnya. Di kala istirahat pojok baca dapat dimanfaatkan peserta didik untuk membaca. Buku-buku di pojok baca biasanya adalah buku cerita bergambar. Peserta didik kelas 3 lebih menyukai bacaan yang disertai gambar. Buku cerita bergambar lebih diminati peserta didik dibandingkan dengan bacaan tanpa gambar. Apalagi buku tersebut dengan gambar berwarna-warni. Hal ini dapat memotivasi peserta didik untuk gemar membaca. Menurut Mc.Donald dalam sardiman A.M. (2014:73) motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya” feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.
Kegiatan membaca terdapat dalam pembelajaran khususnya pelajaran bahasa indonesia. Kegiatan ini dikenal dengan nama literasi. Pojok baca sangat mendukung pembelajaran bahasa indonesia khususnya kegiatan literasi. Kemampuan membaca peserta didik dapat dikembang melalui pojok baca. Pada kelas 3 di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Purworejo (MIN 1 Purworejo) disediakan pojok baca. Pojok baca disini digunakan untuk kegiatan membaca tambahan di luar pembelajaran bahasa indonesia. Pojok baca ini dimanfaatkan saat peserta didik istirahat. Melalui pojok baca kemampuan membaca peserta didik khususnya kelas 3 menjadi cepat lancar. Kemampuan membaca dengan lancar akan sangat bermanfaat dalam mengikuti pembelajaran. Bilamana membacanya sudah lancar maka segala perintah dalam kegiatan pembelajaran dapat dipahami maksudnya.
Pojok baca digunakan sebagai sarana membudayakan kegemaran membaca. Membaca merupakan suatu kegiatan yang banyak sekali manfaatnya. Manfaat membaca salah satunya adalah mendapatkan pengetahuan baru yang sebelumnya belum dimiliki. Ini berarti membaca sama dengan belajar. Menurut Oemar Hamalik (2015:36) belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Menurut pengertian ini belajar merupakan suatu proses untuk memperoleh pengalaman dengan mengalami sendiri sehingga memiliki perubahan kelakuan. Pada kelas 3 ini peserta didik harus sudah menguasai kemampuan membaca, menulis dan berhitung (calistung). Kemampuan calistung ini sangat diperlukan saat peserta didik di kelas tinggi.
Pojok baca terbukti dapat meningkat kemampuan membaca peserta didik. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan pembelajaran literasi. Bagi peserta didik yang sering memanfaatkan pojok baca dapat membaca dengan lancar dan fasih. Peserta didik tersebut juga dapat mengikuti pelajaran dengan baik dan cepat menguasai materi pembelajaran. Sehingga prestasi peserta didik tersebut lebih baik dibandingkan dengan temannya yang kurang menyukai membaca.