Oleh:
Etik Wahyuningsih, S.Pd
Guru Kelas MI Negeri 1 Purworejo
Pembelajaran Matematika pada materi operasi hitung bilangan bulat masih rendah. Hal tersebut terjadi pada pembelajaran di kelas VI MI Negeri 1 Purworejo. Awalnya, peserta didik masih belum memahami operasi hitung bilangan bulat. Misalnya pada operasi penjumlahan dan pengurangan yang melibatkan bilangan bulat negatif. Ternyata nilai cenderung menurun di penilaian harian (PH) 1 dengan rata-rata hanya 61 dari nilai ketuntasan minimal yaitu 70. Apa pasalnya? Banyak faktor yang membuat peserta didik belum memahami materi operasi hitung bilangan bulat antara lain pola pembelajaran guru yang konvensional. Lantas, bagaimana guru meningkatkan pemahaman peserta didik belajar operasi hitung bilangan bulat? Salah satunya menggunakan metode pembelajaran Market Place Activity (MPA).
Pembelajaran operasi bilangan bulat merupakan bagian yang penting dan mendasar dalam matematika di sekolah dasar. Menurut Drajat dan Ismadi (2008:37) bilangan bulat merupakan kumpulan bilangan yang bernilai nol, positif, dan negatif. Himpunan dari bilangan bulat adalah {…,-3,-2,-1,0,1,2,3,…}. Menurut David Glover (dalam Anggraheni, 2010:29) bilangan bulat memiliki kata lain, yaitu integer yang memliki pengertian bilangan yang memiliki nilai negatif, positif, dan nol. Berdasarkan paparan penjelasan di atas, bilangan bulat adalah bilangan yang terdiri dari semua himpunan bilangan cacah dan himpunan bilangan negatif. Materi operasi hitung bilangan bulat merupakan materi yang bersifat abstrak. Oleh karena itu diperlukan metode pembelajaran yang membuat peserta didik lebih paham, aktif dan termotivasi terhadap pembelajaran yaitu dengan metode MPA.
Market Place Activity adalah teknik pembelajaran yang berupa kegiatan seperti berada disebuah pasar, dimana peserta didik dapat melakukan aktivitas jual beli pengetahuan baik berupa konsep atau karya sesuatu (Umar Irwan: 2017). Menurut Tatik dan Iis (2021:72) metode Market Place Activity yaitu suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jual beli informasi. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan Market Place Activity adalah sebuah metode yang berbasis active learning, cirinya peserta didik aktif mencari dan mengumpulkan pengetahuan dari satu kelompok ke kelompok lain. Istilahnya saling berbelanja atau “jual beli” pengetahuan.
Langkah-langkah pembelajaran menggunakan metode Market Place Activity adalah sebagai berikut: Pertama, peserta didik berkelompok beranggotakan 3-5 sesuai kondisi kelas. Kedua, guru membagi materi pada masing-masing kelompok. Ketiga, masing-masing kelompok mendiskusikan materi dan membuat mind mapping atau bahan yang akan dijual belikan. Keempat, peserta didik menentukan anggota yang akan menunggu di “toko” sebagai penjual dan anggota lain akan masuk ke “toko lain”sebagai pembeli untuk mengumpulkan informasi. Kelima, peserta didik yang mendapat tugas menjadi pembeli “toko lain” segera berbelanja informasi kesemua “toko”. Keenam, masing-masing penjual menjelaskan kepada pembeli tentang materi yang ada dalam tokonya. Langkah terakhir pembeli kembali ke kelompok masing-masing untuk saling meneliti hasil belanja kemudian mengajarkan semua topik yang mereka temukan kepada penunggu “toko”.
Metode pembelajaran MPA sangat menarik digunakan, dapat mengembangkan sikap tanggung jawab, kerjasama dalam kelompok, membangun kemandirian dan percaya diri. Metode ini juga dapat divariasikan untuk mengajar jarak jauh. Setelah selesai pembelajaran menggunakan metode MPA dilakukan ulangan harian. Hasilnya lebih dari 85% peserta didik memperoleh nilai diatas KKM (70). Nilai rata-rata peserta didik kelas VI MI Negeri 1 Purworejo adalah 78.
Dari hasil pembelajaran tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan metode Market Place Activity pada materi bilangan bulat dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Terutama peserta didik kelas VI MI Negeri 1 Purworejo. Terbukti dari hasil ulangan harian yang diperoleh peserta didik meningkat.